Beranda Kripto Apa Itu Swing Trade? Contoh dan Penjelasan Lengkap

Apa Itu Swing Trade? Contoh dan Penjelasan Lengkap

Apa Itu Swing Trade

Dalam dunia investasi dan trading, ada banyak strategi yang bisa digunakan untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga. Salah satunya adalah swing trade. Strategi ini cukup populer di kalangan trader karena tidak terlalu cepat seperti day trading, tapi juga tidak sepanjang investasi jangka panjang. Artikel ini akan membahas apa itu swing trade, cara kerjanya, serta contoh penerapannya dengan bahasa yang sederhana.+

Baca juga: Apa Itu Bank Himbara

Apa Itu Swing Trade?

Swing trade adalah strategi trading di mana seorang trader berusaha mengambil keuntungan dari pergerakan harga (swing) dalam jangka waktu menengah, biasanya beberapa hari hingga beberapa minggu.
Tujuan utamanya adalah menangkap tren harga sementara—baik naik maupun turun—yang terjadi di pasar.

Jika day trader biasanya menutup transaksi dalam satu hari, swing trader bisa menahan posisi lebih lama untuk memanfaatkan potensi profit yang lebih besar. Namun, swing trade tetap berbeda dari investasi jangka panjang, karena biasanya tidak menahan posisi hingga bertahun-tahun.

Ciri-Ciri Swing Trade

Beberapa ciri khas swing trade yang membedakannya dari strategi lain:

  1. Durasi Posisi
    Biasanya 2–14 hari, bisa juga lebih lama tergantung kondisi pasar.

  2. Analisis Utama
    Menggunakan kombinasi analisis teknikal (chart, indikator) dan analisis fundamental ringan.

  3. Fokus pada Tren Menengah
    Trader mencari momen ketika harga mulai bergerak ke arah tertentu dan keluar sebelum tren besar berakhir.

  4. Fleksibilitas
    Cocok untuk trader yang tidak bisa terus menerus memantau layar seperti day trader.

Cara Kerja Swing Trade

Untuk memahami swing trade, mari kita lihat langkah-langkah dasarnya:

  1. Identifikasi Tren
    Trader mencari saham, crypto, atau instrumen lain yang sedang membentuk tren naik (bullish) atau tren turun (bearish).

  2. Gunakan Indikator Teknis
    Indikator seperti moving average, RSI (Relative Strength Index), MACD, atau candlestick pattern sering digunakan untuk menentukan titik masuk dan keluar.

  3. Menentukan Entry (Beli/Jual)

    • Jika harga diprediksi naik: trader akan membeli di level support atau saat ada sinyal pembalikan naik.

    • Jika harga diprediksi turun: trader bisa melakukan short selling (jika memungkinkan) atau menunggu harga lebih rendah untuk beli kembali.

  4. Menetapkan Target Profit dan Stop Loss
    Karena pasar bisa berubah sewaktu-waktu, swing trader selalu menentukan target keuntungan serta batas kerugian.

Contoh Swing Trade

Misalkan seorang trader melihat saham XYZ:

  • Harga saat ini: Rp1.000 per lembar.

  • Dari analisis teknikal, terlihat saham ini sedang dalam tren naik setelah turun beberapa waktu.

  • Trader membeli di harga Rp1.000 dan menargetkan harga naik ke Rp1.200 dalam 7 hari.

  • Trader juga menetapkan stop loss di Rp950 untuk membatasi kerugian.

Jika dalam beberapa hari harga naik ke Rp1.200, trader menjual dan mendapatkan keuntungan 20%. Namun jika harga justru turun ke Rp950, posisi ditutup agar kerugian tidak membesar.

Inilah prinsip swing trade: masuk pada momen yang tepat, keluar sesuai rencana.

Kelebihan Swing Trade

  1. Tidak Harus Mantengin Layar Terus
    Tidak seperti day trading, swing trading bisa dilakukan sambil bekerja atau beraktivitas lain.

  2. Potensi Profit Lebih Besar dari Scalping
    Karena menahan posisi lebih lama, peluang profit juga lebih tinggi.

  3. Cocok untuk Pemula Menengah
    Tidak terlalu cepat, tapi juga tidak terlalu lama seperti investasi.

Kekurangan Swing Trade

  1. Risiko Gap Harga
    Karena posisi ditahan lebih lama, harga bisa melonjak atau jatuh tajam di luar jam trading.

  2. Butuh Modal Psikologis
    Trader harus siap melihat harga naik-turun dalam beberapa hari tanpa panik.

  3. Analisis Tidak Selalu Akurat
    Walau menggunakan indikator, tidak ada jaminan tren selalu sesuai prediksi.

Perbedaan Swing Trade dengan Strategi Lain

  • Day Trading: Semua transaksi selesai dalam 1 hari. Cocok untuk yang suka kecepatan, tapi melelahkan.

  • Scalping: Buka-tutup posisi hanya dalam hitungan menit/jam. Profit kecil tapi sering.

  • Investasi Jangka Panjang: Menahan aset berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, fokus pada fundamental.

  • Swing Trading: Di antara semuanya—durasi menengah, lebih fleksibel.

Kesimpulan

Swing trade adalah strategi trading yang berfokus pada menangkap pergerakan harga jangka menengah, biasanya dalam hitungan hari hingga minggu. Strategi ini cocok bagi trader yang ingin mencari profit tanpa harus terus-menerus memantau pasar, namun tetap ingin hasil lebih cepat daripada investasi jangka panjang.

Dengan disiplin, pemahaman analisis teknikal, serta manajemen risiko yang baik, swing trading bisa menjadi salah satu cara yang efektif untuk meraih keuntungan di pasar saham, forex, maupun crypto.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan